Tips aman disini, bukan aman dari copet ya.... tapi aman yang sehat. hehe.
Keinginan untuk menjalani hidup sehat
dengan mengkonsumsi produk alami dan organik bisa menimbulkan banyak
kendala bagi banyak orang. Kalau saya boleh menyarankan, usahakan
apapun yang Anda konsumsi, pilih produk yang sehat (organik), namun
pertanyaan-pertanyaan seperti, beli dimana? Gimana cara dapetnya?
Akhirnya menjadi bahan keluhan. Saya sendiri sampai saat ini pun
masih merasakan hal yang sama. Untuk makanan saja misalnya. beruntung
saya tinggal di Ubud, Bali, karena sepertinya disini sedang tren "wisata alamiah". Ada banyak restoran yang menyajikan
makanan vegetarian dan organik. Saya bukan vegetarian seh,
namun saya ingin mencari sehatnya. Atau toko-toko yang menjual produk-produk natural. Tapi, apa iya mau makan di
restoran terus? Bukannya apa-apa, saya tidak cukup banyak uang untuk
menjalani gaya hidup seperti itu. Sementara produk organik seperti
sayur-sayuran dan buah-buahan, tidak hanya belum banyak petani yang
mengembangkannya, juga sangat sulit ditemukan di pasaran. Salah satu
alasannya adalah ketika petani memproduksi sayuran organik, tujuannya
untuk dipasok ke restaurant yang menyajikan makanan organik. Tidak
hanya di supermarket, dimana mereka hanya menyediakan produk reguler
(non-organik), kalaupun di supermarket ada, realistis saja, ga semua
orang belanja ke supermarket kan.... Bahkan di pasar tradisional pun
sangat sulit ditemukan. Ini berdasarkan pengalaman saya, mencoba
mencari sayuran organik di pasar dekat rumah, semuanya berasal dari
perkebunan yang sama dan jelas tidak organik. Ada beberapa hal yang
bisa dilakukan untuk mendapatkan sayur dan buah organik :
- menanam sendiri. Baik itu di kebun (bagi yang punya), halaman rumah, atau pot, atau menciptakan “kebun” Anda sendiri di dalam rumah.
- Mencari petani yang menanam sayur dan buah organik, kalau bisa juga beternak secara organik, dan membeli langsung dari mereka.Saya tidak mau berspekulasi bahwa semua orang bisa dan sempat melakukan semua tips dan trik untuk berburu produk organik yang dibutuhkan. Kalaupun untuk sementara ini Anda ingin sekali mengubah pola hidup menjadi lebih sehat namun masih mengalami kendala, ada beberapa hal yang saya lakukan ketika saya berbelanja di supermarket atau pasar selain membaca label kadaluarsa. Pertama, baca label komposisinya. Hal yang perlu kita ketahui adalah, kebanyakan produsen tidak akan mencantumkan bahan-bahan yang hanya sedikit sekali pemakaiannya di produk mereka (misalnya kurang dari 1%, tidak akan dicantumkan di label komposisi). Jika tanpa pencantuman bahan kimia yang sedikit itu saja Anda masih menemukan banyak bahan kimia lain yang dicantumkan, Anda sebaiknya tidak membeli produk itu. Hindari produk yang memakai : aspartame (pengganti gula), pewarna (contohnya Cl 15510, Cl 19140, Cl 42090, dll), Perasa makanan (vanili, perasa jeruk, dll), pengawet dan pastinya penguat rasa (Monosodium Glutamat). Usahakan memilih produk dengan sesedikit mungkin bahan kimia dan sebanyak mungkin ekstrak tanaman dan minyak alami. Kedua, Lihat kondisi produk (terutama sayur), pestisida dan insektisida dibuat untuk memerangi hama yang menggangu tanaman, sehingga tanaman aman sama sekali dari hama. Tanaman yang sedikit disemprot bahan kimia atau sama sekali tidak menggunakan bahan kimia, tidak mungkin terbebas seratus persen dari hama. Pasti ada daun-daunnya yang dimakan ulat. Sementara daun yang mulus, kemungkinan pestisidanya ampuh sekali, sehingga tidak ada bagian daun yang tersentuh hama sama sekali. Ketiga, Usahakan tidak membeli bahan makanan jadi dalam kaleng. Kecuali acar (pickle). Acar adalah sayuran atau buah yang diawetkan (lebih tepatnya difermentasi) dengan cara mencampur dengan cuka apel dan biasanya dikemas dalam botol kaca. Acar baik untuk kesehatan jika tidak dicampur macam-macam ya... so, makanan kaleng jelas akan mengandung bahan pengawet, perasa, penguat rasa dan hati-hati dengan minyak yang dipakai (biasanya minyak dipakai untuk daging atau ikan yang dikalengkan). Makanan kaleng beragam mulai dari buah-buahan kaleng, sayuran kaleng, ikan dan daging kaleng sampai susu kaleng. Untuk susu, akan kita bahas di kesempatan lain ya... Keempat, belilah bahan makanan mentah. Atau bahan makanan belum jadi. Kemudian Anda bisa memasaknya di rumah. Membuat kue untuk keluarga Anda tanpa harus membeli kue atau jajan yang kita tidak tahu apa saja dicampurkan disitu. Jangan juga membeli bumbu atau saos yang sudah jadi. Baik itu saos sambal atau saos untuk membuat pasta yang katanya lebih enak dan mengirit waktu Anda pada saat memasak. Dan ketika Anda membeli bumbu di pasar, sebaiknya Anda membeli bahan bumbu yang masih utuh (seperti cabe, bawang merah, bawang putih, ketumbar, dll), dan kemudian diproses di rumah. Hindari membeli bumbu yang sudah dihaluskan yang dijual di pasar. Seringkali bumbu-bumbu itu dicampur pewarna, pengawet dan bahkan bumbu yang sudah lama (basi) dicampur dengan yang baru supaya mereka tidak rugi. Demikian halnya juga dengan lulur atau produk perawatan kulit lainnya. Kelima, belilah minyak kelapa asli untuk memasak. Bukan minyak sawit atau minyak-minyak yang dijual bebas di pasaran dengan berbagai merk dan berbagai iklan yang menyebutkan bahwa mereka melalui 2 proses penyaringan, mengandung omega 3, dsb. minyak kelapa biasanya bisa ditemukan di pasar tradisional. Minyak kelapa ini tidak hanya bisa Anda pakai untuk memasak, namun juga untuk perawatan kulit.Untuk melakukan beberapa tips diatas, saya seringkali membutuhkan waktu berjam-jam untuk berbelanja di pasar atau supermarket. Tapi, ada harga yang harus dibayar untuk mempertahankan supaya paling tidak kita tidak merusak tubuh kita sendiri dengan mengkonsumsi berbagai makanan dan produk-produk lainnya. Dengan cara demikian, Anda bisa mengontrol apa yang Anda konsumsi dan Andalah yang menentukan pilihan Anda sendiri.