Tuesday, January 8, 2013

Vitamin C to Threat Feline Panleukopenia Virus (or any virus)

Bagi pecinta kucing, binatang peliharaan lucu yang satu ini mungkin berarti banyak hal buat mereka. malah mungkin segalanya. Saya, walaupun ga bisa dibilang pecinta sejati, namun sangat menyukai kucing. suka dengan keimutan mereka..... dengan kelucuan mereka. dan suka banget kalo bisa mengelus-elus bulu mereka yang lembut.


sekitar setahun lalu saya mulai memelihara kucing. ini terjadi tanpa sengaja. ketika saya pulang kerja dengan berjalan kaki bersama Ririen dan Temy, di belakang kami ternyata ngikut seekor makhluk imut berwarna orange. Dia mengikuti kami hingga tiba di rumah dan setelah itu ga pernah pergi lagi. Setelah berembuk, kami menamainya Ronnie. Nama itu kami ambil dari Ronald Weasley. penggemar Harry Potter pasti tahu siapa itu. yup, dia sahabat Harry yang memiliki rambut orange terang. hehehe...
Ketika saya pindah kota dan pindah kerja, saya membawa Ronnie pindah juga. itu setelah mendapat persetujuan dari teman-teman yang juga "menemukan" Ronnie saat itu.
di tempat baru, saya menemukan kucing lain lagi yang ditinggal induknya di depan pagar rumah. masih kecil banget, kira-kira waktu itu umurnya sekitar 1 minggu. karena induknya ga pernah balik untuk ngambil anaknya, jadi deh dia diadopsi juga. Lumayan juga buat nemenin Ronnie. Si pendatang baru ini dikasi nama Poko. Niatnya seh dikasi nama Pocahontas. biar cantik gitu.... dan waktu itu kita  mikirnya doi cewe.... maklum kucing kecil susah dibedain jenis kelaminnya. eh, setelah gedean dikit ketahuan deh kalo si kecil jantan. tapi ga apa-apa deh. kayanya dia ga masalah dipanggil Poko. hehe....
walaupun saya suka banget ma kucing ini, tapi saya masih awam banget soal pemeliharaan kucing, penyakit mereka, butuh divaksin atau engga..... saya pikir, dikasi makan dan disayang aja cukup. sampai kemudian, kucing saya tertular virus yang cukup mematikan untuk kucing yaitu Feline Panleukopenia.
Bagi yang ga tau, virus ini menyerang usus (pencernaan) kucing. Biasanya kucing yang tertular virus ini tidak akan langsung menunjukkan gejala sakit. butuh waktu 7-14 hari untuk masa inkubasi virus. setelah itu kucing akan mulai kehilangan nafsu makan, muntah-muntah dan diare. Virus ini sangat mudah menyerang dan akan sangat mematikan untuk kucing kecil, terutama yang berusia di bawah 6 bulan. karena daya tahan tubuh mereka masih sangat lemah dan belum cukup kuat untuk bertahan terhadap virus yang menyerang tubuh mereka. sama halnya seperti manusia, kalo kita kebanyakan muntah dan diare, pastinya kekurangan cairan dan dehidrasi kan..... masalahnya adalah kucing, seperti halnya binatang lain, memakai insting mereka. jadi walaupun mereka hausnya bukan main, tapi kalau setiap makan dan minum mereka bakal muntah, mereka ga akan mau menyentuh air minum atau makanan mereka. itu yang terjadi dengan Poko (dia yang pertama kali menunjukkan gejala sakit). ketika akhirnya Poko mulai menunjukkan gejala sakit, dia ga mau makan. diare dan muntah-muntah. keliatan lemes banget. Dalam kondisi seperti itu, dia berjalan ke arah mug minumnya. tapi sampai di depan mug dia cuma mematung memandangi air dengan lidah terjulur. sepertinya dia pengen banget minum, tapi ga berani. takut muntah mungkin.
sewaktu kita tau dia mulai menunjukkan gejala sakit, haru sudah malam dan kita sama sekali ga tau klinik hewan atau dokter hewan. Keesokan harinya setelah mendapat info dari teman, kita bawa Poko ke Villa Kitty (tempat penampungan kucing yang dibuang sekaligus mereka juga ppunya klinik untuk kucing) di daerah Lodtunduh, ubud.
Poko ga bertahan lama. Sehari setelah dibawa ke klinik, dia mati karena kekurangan cairan, walaupun sudah diinfus. Sehari kemudian, Ronnie mulai menunjukkan gejala yang sama. karena kita udah punya pengalaman dengan Poko, Ronnie langsung dilarikan ke klinik dan mendapat infus. infus yang diberikan adalah antibiotik dan makanan cair.
Kita tau ya,  bahwa virus tidak ada obatnya. antibiotik diberikan hanya agar tidak terjadi infeksi di dalam tubuh. penyembuh paling tepat untuk virus adalah kekebalan tubuh si penderita. dan vitamin C mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan disarankan banget untuk dikonsumsi baik untuk orang sakit maupun yang baru sembuh dari sakit. berangkat dari teori itu, kita pikir, mungkin kucing juga sama. walaupun kucing adalah karnivora sejati dan mereka mampu menghasilkan vitamin-vitamin tertentu sendiri, tapi ini adalah kucing sekarat yang sedang kita bicarakan.
Sewaktu hal ini kita bahas ke dokter, pertama mereka ragu. namun mereka setuju untuk menyuntikkan vitamin C ke Ronnie. Dosisnya disesuaikan dengan berapa dosis maksimum yang bisa diberikan untuk makhluk  hidup dan dibagi dengan berat badannya. kalau ga salah waktu itu berat badan Ronnie sekitar 3 kilogram dan dia diberikan suntikan 200ml vitamin C setiap 4 jam. itu juga harus berdebat dulu dengan dokter loh.... Mereka ga setuju kucing mendapat suntikan vitamin C dan merasa cukup hanya diberikan antibiotik. we just have to try, doc!
So, selama beberapa hari kita berburu vitamin C dari rumah sakit ke rumah sakit dan dari apotek ke apotek. Setelah sekitar seminggu diinfus, kondisinya membaik. Ronnie bisa makan lagi dan infusnya dicabut. Siapa bilang vitamin C ga bisa menyelamatkan nyawa kucing?